Monday, 17 March 2008

Batu Muliaku

Sapphire..aku tahu itu dia..
dan aku tahu aku berkelit darinya..
aku berkelit dari kenyataan
bahwa dia bersinar di hatiku..

Saat mataku menangkap sosoknya,
hatiku slalu bereaksi protes
dan saraf-saraf otonomku bergerak memproteksinya..
tapi Saat cahaya-cahaya tidak memantulkan sosokmu di layarnya..
dia bergerak gelisah mencari..

Satu hal yang kutahu pasti, Sapphire..
Aku harus menutup rasa ini..
aku ingin bahagia menjadi seorang sahabat
tidak ingin menjadi hampa dan debu lagi seperti saat kehilangan sosok Alexandrite
atau saat si Dokter pergi tanpa pamit..

Aku menyimpanmu terlalu banyak di hatiku..
Meski gembok itu tak menguncinya
entah kenapa aku senang bahwa
hanya kau yang punya kuncinya..

Sapphire, aku tak kan pernah setuju dengan rasaku padamu saat ini..
Ini hanya membuatku bergerak refleks menjauhimu..
dan membuatku tak ingin kemana-mana saat kau ada di sana..

Sapphire, bumi terus berputar..
aku tak ingin menggenggammu..
tak juga berkhayal kaulah yang menungguku disana..
Aku hanya terus berjalan..
membawa serpih-serpih kilaumu..
Berusaha mencari kilau-kilau lagi..
yang memang tersedia untukku..

Sapphire..ku..sahabatku..

No comments: