Monday 30 June 2008

Heran

Heran deh..
Sudah berkali2 aku menempuh ujian, baik UTS maupun UAS, selalu saja ada kegaduhan. Dari yang kecil, sekadar bisik-bisik sampai yang terang2an diskusi. Hhh..apa ya, yang dipikirkan mereka?
Bukankah kita sudah cukup dewasa untuk tahu mana yang baik dan buruk?
Sudah terlalu dewasa untuk diingatkan akan benar dan salah?
Dan bukankah kita memiliki cukup iman untuk mencegah diri kita sendiri melakukan hal yang dengan sadar kita tahu bahwa 'itu' salah?

Aku bingung..
Ujian itu, sebenarnya untuk apa sih?
Katanya untuk mengukur kemampuan ya?
Terus jika si A berdiskusi dengan B, kemampuan siapa yang diukur jadinya?
Analogkan dengan Rancob,,jika A dan B saling berdiskusi, berarti ada interaksi antara mereka kan?
Padahal selama ini, dalam transkrip tidak ada nilai ataupun IP untuk interaksi kan?
Dan transkrip juga tidak menyertakan uji interaksi antara si A, B, dst jika ternyata bukan hanya A dan B yang berinteraksi.
Transkrip tidak punya kekuatan untuk itu..
Tapi seandainya hasil keduanya memang hasil dari interaksi mereka saaat ujian, jadi apa makna dari transkrip..??
IP = Indeks Prestasi..
Prestasi siapa yang diukur? katanya jika interaksi nyata pengaruh masing2 faktor tidak dapat diinterpretasi.. Jadi pengaruh A terhadap IP dirinya ataupun B terhadap dirinya juga tidak bisa diinterpretasi dunk..
Jadi transkrip mereka maknanya apa..??
cuma begini :
"Hitam di atas putih"


Heran..
Padahal kita semua punya kemampuan yang sama..
dianugerahi kecerdasan yang sama..
tapi kenapa mereka tidak mau percaya pada diri mereka sendiri..
yakin dan mantap dengan apa yang mereka tuangkan di kertas..
yakin pada jawaban sendiri meski belum tahu kebenarannya..
Yakin bahwa Allah pasti memberi yang terbaik..
Yakin bahwa Allah pasti menolong hamba2nya yang selalu mengingatnya dalam tiap langkah hidupnya..

Kalo berani bilang "IP tidak menjamin kesuksesan seseorang"
harusnya berani juga untuk bilang "Maaf, kita lagi ujian"
Berani untuk TIDAK MENCONTEK (include : diskusi, tanya dan mencocokan jawaban)

For myfriend yang sempet khilaf di UAS kemaren:
Be Honest..
coz Sepahit2nya Kejujuran lebih baik daripada Semanis2nya Kebohongan